Monthly Archives: Maret 2016

URGENSI WAKTU DALAM KEHIDUPAN ORANG MUSLIM


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT..

Waktu dalam kehidupan orang muslim adalah hal penting yang tidak dapat disia –siakan.Hal ini dapat dilihat dari rutinitas hidupnya yang benar – benar mengefesiensikan untuk hal berfaedah.Sejatinya ia akan tidak rela bila sedetik saja terlewatkan tanpa sebutir kebaikan yang dilakukannya.Hari – hari selalu disibukkan dalam ibadah shalat, puasa, dzikir dan lain sebagainya serta berumalah kepada sesama untuk selalu menjaga hubungan hablu minallah wa wablun minnas ( hubungan baik kepada Allah dan manusia) sehinga antara dunia akhirat dinamis seimbang.Ia selalu menjaga akhlakul karima dengan tetap istikamah berprilaku sebagaimana rosulullah teladankan.Ini dilakukan supaya dalam helaian waktunya dapat terhitung sebagai amal kebaikannya sehingga dapat terkumpul amal untuk bekal di akhirat.

Allah Subhana Wata ala berfirman dalam Al Qur’an sebagai pedoman seorang muslim yang tertuang dalam surah Al Asr : {وَالْعَصْرِ,  إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ, إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ }

“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-`Ashr: 1-3). Dalam surah tersebut telah jelaslah bahwa Allah bersumpah demi waktu.Saking urgennya yang apabila manusia lalai terhadapnya maka celakalah dia dan tak akan bisa kembali terulang untuk memperbaiki keadaannya jika ia telah dijemput kehadiratNya untuk beramal shaleh.Kerugian telah menerpa seluruh manusia yang diakibatkan tersipunya terhadap fatamorgana fantastikka gemerlapan dunia.Akan tetapi sungguh beruntung orang – orang yang beriman dan beramal shaleh yang menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.Kemudian dalam memberi nasehatnya seorang muslim ia identik memberi teladan dulu barulah menasehati agar mudah mengena dalam lubuk sanubari orang – orang belum tersentuh hidayah.

 

Rasululloh Shallallahu’alaihi wa sallam pernah menjelaskan hal ini didalam sabdanya  :

 لنْ تزُولَ قدما عبد يوم القيامة حتى يُسألُ عن أربع ))

 عن عمره فيما أفناه ، وعن شبابه فيما أبلاه ، وعن علمه ماذا عمِل به ،

 (( وعن ماله من أين أخذه وفيما أنفقه 

“Tidak tergelincir kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal: Umurnya; dihabiskan untuk apa, Waktu mudanya; digunakan untuk apa,  Ilmunya; apakah diamalkan atau tidak, Hartanya; darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya” (Hadist Hasan, Riwayat Tirmidzi )

 

Alloh Subhanahu wa ta’ala telah berfirman :

{ وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا }

“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur” (QS. Al-Furqan : 62 )

Yaitu dengan perputaran waktu, maka manusia dapat mengambil pelajaran yang sangat penting mengenai tujuan penciptaannya, yaitu beribadah kepada Allah  serta menjalankan Syariat-Nya, mengingat ajal yang pasti akan menjemputnya, dan mempersiapkan bekal bagi kehidupan di akhiratnya yang kekal dan abadi. Dan pada akhirnya nanti, kebaikan ilmu serta faidah yang telah diberikannya untuk orang lain akan kembali kepada dirinya sendiri, sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu’alaihi wa sallam:

 

(( إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ))

“Apabila anak Adam meninggal, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara : Shodaqoh Jariyah, atau Ilmu yang bermanfaat, atau anak Sholih yang mendoakannya” (HR. Muslim)

 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan anda tidak akan dianiaya sedikitpun.” (QS. An-Nisaa:77).

Nabi Musa berkata di dalam al-Qur`an :
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, sesungguhnya akhirat itulah kesenangan yang kekal.” (QS.40 : 39)

Hadirin yang dirahmati Allah SWT….

Kesimpulan dari pembahasan apa yang saya jelaskan diatas yaitu  bagaimana seorang muslim memanfaatkan waktu dengan bijaksana mengingat  begitu pentingnya memelihara waktu dengan mempergunakan hanya untuk kebaikan – kebaikan saja sehingga pada saat pertanggungjawaban dikemudian hari kelak kita termasuk orang – orang yang beruntung.Dengan mempelajari, memahami dan mengamalkan pedoman di dalam Al Qur’an dan hadist keniscayaan untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat Insya Allah kita bisa dapatkan.

 

Demikianlah ceramah singkat dari saya, semoga bermanfaat.Kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Create By Marheni Suprianto

Mahasiswa PAI VI B STIT Muhammadiyah Tg Redeb – Berau

Categories: Koleksi Penulis

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.